Kamis, 20 Oktober 2011

Kegiatan Workshop Awali Peringatan HPS

BAJAWA, FajarBali—Gelora Peringatan Hari Pangan Sedunia ditingkat Propinsi NTT dipusatkan di Kabupaten Ngada dan diikuti diikuti seluruh kabupaten/kota se-NTT. Panitia penyelenggara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke XXXI tingkat Propinsi NTT menggelar workshop tindak lanjut NTT Food Summit. Workshop tersebut bertujuan mengevaluasi perkembangan implementasi NTT Food Summit yang sudah di capai di propinsi NTT terhadap kemiskinan dan ketahan pangan. Selain itu, mempertemukan berbagai pihak seperti media massa, praktisi/LSM, komponen masyarakat dan pemerintah untuk merumuskan keterpaduan langka operasional untuk ketahanan pangan. Kegiatan workshop berlangsung di Aula Jhom Tom Bajawa, Kamis (13/10/2011).
Pantauan wartawan FajarBali, kegiatan workshop ini dimulai pukul 13.00 wita yang dibuka secara resmi oleh Gubernur NTT, Frans lebu Raya. Peserta kegiatan tersebut diperkirakan lebih dari 70 orang yang adalah utusan dari kabupaten/kota se NTT, baik kepala dinas, anggota DPRD NTT maupun pejabat Propinsi NTT yang mewakili. Untuk kabupaten dihadiri Bupati Ngada, Marianus Sae, Wakil Bupati Paulus Soliwoa, anggota DPRD dan pimpinan SKPD lingkup setda Ngada. kegiatan berkahir pada pukul 18.00 wita.
Materi yang disampaikan dalam worshop tindak lanjut Food Summit tersebut diantaranya, upaya penanganan kemiskinan dan kerawanan pangan di NTT yang dibawakan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya. Kemudian materi tentang evaluasi perkembangan tingkat kemiskinan di Propinsi NTT yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS)Propinsi NTT Ir. Poltak Sutrisno Siahaan, materi tentang evaluasi perkembangan kerawanan pangan di propinsi NTT disampaikan Kepala Badan ketahanan pangan dan Penyuluhan NTT Nikolaus Nuhan, materi tentang perspektif dan dukungan legislatif terhadap penanganan kerawanan pangan dan kemisikinan di NTT yang dibawakan Anselmus Tallo dan materi tentang perspektif dan dukungan LSM Terahda penanganan kerawanan pangan dan kemiskinan di NTT yang disampaikan oleh Aliansi LSM nasional.
Gubernur NTT Drs. Frans lebu Raya pada kesempatan itu mengatakan, workshop tindak lanjut NTT Food Summit sebagai wadah membangun komitmen bersama dan dapat mengimplementasikannya secara bersama-sama tentang masalah kerawanan pangan di propinsi NTT. Dia juga mengajak seluruh komponen masyarakat NTT menyatukan gerak dan langkah untuk memerangi kelaparan sekaligus mengurangi kemiskinan di NTT.
Lebu Raya menyampaikan beberapa pokok pikiran, yakni melakukan evaluasi secara menyeluruh manfaat program yang sudah dilaksanakan terhadap perkembangan kerawanan pangan dan kemiskinan di NTT. Diharapkan untuk menyamakan persepsi dan langkah operasional tentang cakupan serta indikator kerawanan pangan dan kemiskinan di NTT. Menemukan rumusan pola penanganan kerawanan pangan dan kemiskinan yang lebih terkoordinasi dan terpadu. (fb/risdiyanto)

Tidak ada komentar: