Kamis, 20 Oktober 2011

Kantor DInas P3 Ngada ‘Membara’ di Siang Bolong

Bajawa,FajarBali ------- Saat ribuan mata warga Bajawa tertuju pada kedatangan Gubernur NTT Drs. Frans Lebu Raya yang waktu itu mengikuti acara tatap muka dengan masyarakat di Kantor Desa Naru-Bajawa, pada saat yang bertepatan itu pula, Kantor Dinas P3 (Pertanian, Perkebunan, Peternakan) Kabupaten Ngada yang terletak di Jalan Soekarno – Hatta ludes dilalap api. Peristiwa kebakaran kantor tersebut sekitar pkl 10.50, pada Kamis (13/10). Kantor tersebut tidak bisa diselamatkan oleh karena tidak ada mobil pemadam kebakaran. Upaya untuk memadamkan kebakaran hanya menggunakan Mobil Tangki Air dua unit milik masyarakat dan satu unit milik Polres Ngada. Kejadian itu menjadi tontonan ribuan masyarakat kota Bajawa. Peristiwa tersebut akhirnya, pihak Kepolisian terpaksa mengalihkan arus lalu lintas yang menuju kelokasi Kebakaran termasuk rombongan Gubernur.
Pantauan Wartawan FajarBali di lokasi tersebut, puluhan warga sekitar serta Satuan Polisi PP berusaha memadamkan api di tiga unit bangunan, termasuk Café Maidia yang berada dalam satu kompleks tersebut. Kobaran api tidak bisa dipadamkan oleh karena keterlambatan mobil Tangki Air, disertai tiupan angin yang kencang membuat kobaran api meluas dan menjalar ke seluruh ruangan. Juga sempat terdengar beberapa kali bunyi ledakan. Sementara mobil pemadam kebakaran milik Pemda (Pemerintah Daerah) tidak berada dilokasi,dan sesuai informasi bahwa kendaraan itu dalam keadaan rusak.
Salah satu saksi mata yang bekerja di Rumah Makan “El Sadhai” yang berdekatan dengan kantor tersebut bernama Afra Noa, menerangkan bahwa sumber Api berasal dari Kantor Dinas P3, tepat dibagian belakang. Setelah melihat gumpalan asap dan lidah api, dirinya langsung menyampaikan kepada majikannya untuk mengangkat semua jemuran yang berada dibelakang kantor tersebut karena hanya dibatasi dengan tembok.
Menurut Afra, dalam waktu sekejap, kobaran api semakin meluas hingga merambat diseluruh ruangan kantor tersebut. Para pegawai yang bekerja di Dinas tersebut akhirnya berhamburan keluar kantor untuk menyelamatkan diri karena panik.
Lebih lanjut,dia mengatakan bahwa dirinya sering melihat pegawai dari dinas tersebut selalu membakar sampah dibagian belakang kantor. Majikannya, kata Afra, selalu memberi teguran kepada pegawai yang sering membakar sampah dibagian belakang, karena sangat berbahaya. Sementara barang-barang,sebagian kecil yang bisa diselamatkan,seperti meja,dan beberapa unit Komputer, serta beberapa mesin pengolahan Kopi.
Wakil Kapolres Ngada, Kompol Anthonius C.N yang ditemui di lokasi kejadian ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa sumber api masih dalam proses penyelidikan polisi.Untuk mengetahui penyebab kebakaran tersebut,pihak Keplisian masih mengumpulkan data –data dari Saksi. Untuk sementara kompleks kantor tersebut di beri police line.
Kompol Anthonius mengatakan, api tidak bisa dipadamkan karena kekurangan fasilitas seperti tidak memiliki mobil pemadam kebakaran. Dalam peristiwa itu,hanya tiga unit mobil tangki, duanya dari milik masyarakat,dan satu unit milik Polres Ngada.Dalam upaya memadamkan api, pihaknya menurunkan aparat sebanyak delapan puluh personil.
dilokasi tempat kejadian perkara, terlihat banyak dokumen-dokumen, kursi, meja, Lemari, serta barang-barang lainnya yang berhamburan di halaman kantor dalam kondisi rusak.
Sementara itu,Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (P3) Kabupaten Ngada, Ir. Ngiso Godja Laurensius yang akrab disapa Lorry Godja ketika ditanya wartawan dilokasi kejadian mengatakan, sementara ini belum tahu apa penyebab kebakaran dan menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus kebakaran ini pada pihak kepolisian. Ketika wartawan menanyakan perihal bunyi beberapa kali ledakan di ruang bagian belakang, Lorry mengatakan, “mungkin botol-botol obat penyemprot hama yang meledak”, Saat disinggung apakah ini ada keterkaitan dengan ekses dari ketidakpuasan atas proses pelelangan beberapa item pada program “Perak” (perekonomian rakyat : pengadaan sapi, babi, kambing), Lorry Godja membantah bahwa semua proses baik tender, penandatanganan kontrak dan sanggah sudah usai. Salah satu staf Dinas P3 yang tidak mau disebutkan jati dirinya mengungkapkan kerugian atas kebakaran ini bisa mencapai 3 milyar lebih. (FB/Risdiyanto)

Tidak ada komentar: