Kamis, 20 Oktober 2011

‘Bantuan Gubernur NTT Untuk Kapela di Naru’

Bajawa, FajarBali------ Kedatangan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya beberapa hari yang lalu (Kamis 13/10/2011) ke Ngada dalam rangka roadshow kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tingkat Propinsi NTT yang dipusatkan di Malanuza – Mataloko. Pada saat memasuki Desa Naru rombongan gubernur disuguhkan tarian yang dipentaskan oleh murid-murid Sekolah Dasar Katolik (SDK) Naru yang tergabung dalam sanggar seni Wawomodha. Tak hanya tari-tarian dalam menyambut rombongan namun juga diselingi alunan musik tradisional. Perarakan sampai menuju Aula Kantor Desa Naru, Tepat pukul 11.00 Wita Kegiatan ramah tamah dimulai dengan masyarakat Desa Naru Kecamatan Bajawa.

Sebelum Sambutan Gubernur, Sambutan dari Wakil Desa Naru, Martinus Zeo yang juga seorang guru SDK Naru dibacakan terlebih dahulu sebagai pengantar. Dalam sambutan itu juga disampaikan perihal bantuan dari Gubernur NTT senilai 30 juta rupiah untuk pengadaan lonceng Kapela ‘Maria Gunung Karmel’ dan dari pemerintah daerah Ngada senilai 15 juta untuk renovasi Gua Maria ‘ Rosa Mustika’. Pada sambutan tersebut gubernur memperkenalkan para pejabat satu per satu yang ikut hadir dalam rombongannya. Pada acara tersebut secara simbolis Gubernur menyerahkan bantuan dalam bentuk uang senilai 30 juta untuk pengadaan lonceng untuk Kapela ‘Maria Gunung Karmel’ dan 50 zak semen untuk perbaikan bangunan anak tangga Aula Kantor Desa Naru. Dalam sambutannya Gubernur mengingatkan akan program pokoknya yakni Program Anggur Merah (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera), meminta masyarakat untuk tidak menyia-nyiakan namun memanfaatkan semaksimal mungkin guna menuju perbaikan taraf hidup. Lebu Raya juga mengungkapkan agenda kunjungannya antara lain memantau situasi pangan didaerah yang ia kunjungi. ‘Mari bekerja sekeras-kerasnya, tidak boleh orang lain mengisi periuk kita’, kata Lebu Raya. ‘Jika ada bantuan sifatnya menambah, itu martabat kita’, tegas Lebu Raya.
Dalam sambutannya, Lebu Raya menekankan untuk tidak malu makan pangan lokal. ‘Kita tidak boleh malu mengkonsumsi pisang, ubi, jagung, Kehebatan kita kalau kita mengkonsumsi hasil kita sendiri’, Tantang Lebu Raya.
Selain itu Gubernur juga mengingatkan untuk mem-follow up program Gong Belajar yang ia canangkan serta meminta pada semua pihak untuk tidak mempertentangkan program itu. Lebu Raya mengatakan bahwa tujuan Gong Belajar, agar anak-anak usia sekolah untuk belajar lebih keras. Menurut Lebu Raya, gong belajar dibunyikan pagi pukul 05.30 dan disiarkan melalui radio dan pukul 17.00 sampai pukul 19.00 malam tujuan untuk mengingatkan waktu belajar bagi anak-anak sekolah. Pada kesempatan tersebut gubernur juga mengharapkan agar program ‘Gong Belajar’ bisa membantu anak-anak usia sekolah untu mencapai prestasi yang tertinggi sesuai yang dicita-citakan.
Acara tersebut dilanjutkan makan siang dengan iringan paduan suara yang dibawakan oleh murid-murid Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Bajawa yang menyanyikan lagu yang berjudul “Anggur Merah”. (fb/risdiyanto)

Tidak ada komentar: