Senin, 27 Juni 2011

DPRD Ngada paksa Pemkab Ngada Selesaikan Gedung Inesina…

BAJAWA, radar flores---Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngada meminta pemerintah untuk segera menyelesaikan pekerjaan gedung Inesina dalam waktu dekat. Pasalnya, pekerjaan gedung tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2009, dan hingga kini belum juga rampung.
Demikian penegasan Wakil Ketua DPRD Ngada, Paulinus No Watu, ketika ditemui radarflores, beberapa waktu lalu di Bajawa. Katanya, pekerjaan gedung Inesina sudah tidak jelas perkembangannya saat ini. Pembangunan gedung Ine Sina yang menghabiskan dana, kurang lebih 6 miliar itu belum selesai dikerjakan oleh kontraktor yaitu, PT. Nunuradata.
Kata Watu, dewan meminta kepada pemerintah daerah (pemda) Ngada mendesak kontraktor untuk mempercepat proses pembangunan gedung tersebut hingga rampung. Karena sesuai petunjuk, seharusnya gedung itu sudah selesai dikerjakan. “Setiap ada pembangunan, harus diperhatikan dari sisi fungsi pemanfaatannya. Artinya kita bagun gedung untuk kita manfaatkan. Tapi kalau bangun hanya seperti itu saja, kapan kita manfaatkan,” kata No Watu.

Menurut Watu, gedung tersebut dibuat untuk dijadikan tempat pertemuan dan menjadi aset daerah Kabupaten Ngada. Pembangunan gedung itu menggunakan dana program multi years tahun 2009, dengan jumlah dana kurang lebih 6 miliar. Dalam program ini, sistim pengerjaan mengikuti pentunjuk yang berlaku, dimana masa pembangunannya disesuaikan dengan masa jabatan bupati yang sedang berkuasa dan anggarannya bisa dialokasikan lebih dari satu tahun. Hal itu, kata Watu sesuai dengan pedoman penyusunan APBD program multi yes, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Peraturan Mendagri) nomor 25 tahun 2010.
Namun lanjut Watu, saat ini Kabupaten Ngada sudah terjadi pergantian pemimpin sejak tahun 2010. Dengan demikian, seharusnya gedung tersebut sudah selesai dikerjakan pada tahun 2010, sehingga tahun 2011 sudah bisa dimanfaatkan. Tetapi lanjutnya, yang terjadi tidak seperti itu, pergantian pemimpin di Ngada sudah terjadi, sementara pekerjaan gedung itu belum juga rampung. Lebih lanjut dari penelusuran wartawan radarflores PT. Nunu Radabata meninggalkan masalah pada sejumlah proyek seperti macetnya pembangunan jembatan bhetowaso yang diduga salah perencanaan, yang pada akhirnya meminta tambahan anggaran. Hal ini ramai menjadi bahan pergunjingan sejumlah mass media. (m.risdiyanto)

Tidak ada komentar: