Jumat, 09 Januari 2009

Sayonara Indonesia !
(NTT for Referendum)

Pupus sudah aza untuk merekat kembali hati warga Indonesia Timur ke pangkuan Republik Indonesia. UU Pornografi telah disahkan. Alarm Kemerdekaan buat NTT sudah berdering. Generasi Tua mesti bernyali mengajak kaum muda NTT mengambil sikap tegas demi kedaulatan bangsa Flobamora. Indonesia yang hanya memihak kepentingan kaum sorban, yang mencita-citakan hukum padang pasir tegak dibumi Indonesia. Mata mereka dibutakan demi segilintir kepentingan kotor demi mengais kekuasaan dengan jalan revolusi ideology. Sadarkah kita bahwa Indonesia diambang kehancuran. Komunitas Flobamora mesti tanggap dengan kondisi yang demikian. Hanya ada satu jalan pertahankan wilayah NTT dari kepentingan kaum sorban yang hendak memaksakan tegaknya konstitusi Arab hadir di Nusa Tenggara Timur yang kita cintai ini dengan berdiri sendiri sebagai Negara Yang Berdaulat.
Tentu saja ini bisa kita pelajari bagaimana Timor Leste begitu militan berjuang terhadap penjajahan Indonesia. Kita tidak salah menentukan pilihan. Tak ada satu prasastipun pada jaman raja – raja besar di Indonesia yang mengatakan bahwa wilayah Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah taklukan kerajaan manapun. Bumi NTT adalah wilayah perdikan, daerah yang bebas dan netral. Sadarkah kita bahwa kita telah dibodohi oleh segilintir tokoh yang hanya bisa menghamba dan menjilat terhadap kepentingan Jakarta ! Karakter komunitas NTT adalah modal besar menuju cita-cita besar. Keberanian adalah modal utama dan Perjuangan adalah senjata.
Sejarah telah mencatat sesungguhnya hal ini merupakan sebab dan akibat. Wajar kalo rakyat NTT marah, wajar kalo kita harus berpisah dengan Indonesia. Dengan 10 juta penduduk saja NTT sudah cukup untuk mendirikan sebuah Negara. NTT adalah cermin masyarakat Kristiani wajar kita berbeda. Istana telah dipenuhi otak-otak Onta dan barak-barak telah diisi kawanan kambing, pedang sebagai senjata dalam berperang dan ini pertanda Indonesia bukan lagi negara Pancasila dan berubah menjadi negara agama.

Apa bisa dikata kalo kita warga NTT hanya bisa mengumpat, hanya bisa ngrumpi tanpa aksi. Apakah selamanya warga Flobamora adalah suku bangsa yang bernyali kerdil, hanya bisa mengekor kepentingan Jakarta. Hari ini kita kibarkan bendera, mulai hari ini warga NTT bersiap untuk berperang. Kita tidak sendiri. Rakyat Bali hendak merdeka, Kekuatan Permesta hidup kembali di Tanah Minahasa Sulawesi Utara, Rakyat Jogyakarta juga akan merdeka. Maluku siap bergolak dan Papua hendak lepas dari Indonesia.
Komunitas NTT dimanapun siap kembali ke bumi Flobamora jika saja keinginan untuk merdeka segera diwujudkan. Bumi NTT punya segalanya, siapa bilang NTT miskin, siapa bilang NTT tak berpotensi itu hanya ucapan makelar politik yang hendak menggadaikan dan menjual bumi NTT kepada Bangsa lain. Yakinlah Tuhan menciptakan sesuatu dengan segala kelebihannya. Ini semua hanya soal waktu dan komitmen untuk memperbaiki ekonomi rakyat NTT, jika saja pilihan untuk merdeka dipilih warga NTT maka impian untuk sejahtera mendekati kenyataan. Untuk itu sangat diharapkan kaum muda NTT untuk lebih berkreasi dalam menyambut keinginan ini. Sikap berani, militan, jujur dan kreatif adalah sokoguru perjuangan yang sejati. Siapa Kita Siapa Indonesia.

Merdeka !
Pulau Flores lumbung kita
Laut Sawu Milik Kita
Pulau Komodo Mahkota Kita
Laut Flores harapan Kita
Pulau Timor Bagian Dari Kita
Sumba Benteng Kita Jayalah Flobamora



(Mikael Risdiyanto SB) Tgl 9 Nopember 2008
Wartawan Warta Nasional Jakarta

1 komentar:

Wodon Gai-Merak mengatakan...

Sangat setuju dengan visi&misi gerakan ini.Bilaperlu OPM&RMS pun diajak bersama-sama berintegrasi ke dalam Timor Leste.