Selasa, 25 Mei 2010

Pesona Paket Mulus..KOKOH TAK TERTANDINGI





Orasi Politik Bertabur Bintang


PAKET ‘MULUS’
SIMBOL PERLAWANAN RAKYAT NGADA
TERHADAP KEMISKINAN
(FENOMENA SENJA POLITIK BIROKRAT DI TANAH NGADA)


Fantastis Kampanye terbuka yang digelar paket MULUS (Marianus Sae dan Paulus Soliwoa) dilapangan Kartini kota Bajawa – NTT Tanggal 25 Mei 2010. Gerakan rakyat terasa nampak. Selama ini rakyat kecil yang termarginalkan seolah terilhami oleh kehadiran paket MULUS ini. Hal ini bisa terlihat dalam setiap aksi kampanyenya yang selalu menyedot perhatian khalayak yang merindukan restorasi politik dan pemerintahan di Tanah Ngada. Berbondong-bondong rakyat Ngada menyatukan mimpinya, menyatukan langkahnya serta menyatukan Suaranya…BEBASKAN KAMI DARI KEMISKINAN…dan harapan itu sudah ditaburkan..! Salahkah Paket ini menabur Impian..??!! itu sah saja siapapun berhak untuk bermimpi!

Paket MULUS sudah punya basis politik dan basis massa yang jelas serta militan! Kenapa demikian?? Karena paket ini telah bekerja dan berbuat jauh-jauh hari.,mendekatkan diri pada masyarakat dan tidak menunjukkan sikap priyayi yang seolah ada dinding pembatas dengan masyarakat awam..dan ini bukan kebetulan..Barangkali Benar bahwa Tuhan sedang berfirman…!
Dan ini terlihat bagaimana paket Mulus mengulas program strategisnya yang nampaknya mudah dinalar oleh kaum pinggiran. Tak terlihat janji manisnya akan proyek mercusuar seperti yang dihembuskan beberapa kalangan yang terkesan sinis, terhadap program kerakyatan yang disampaikan paket Mulus yang ternyata mudah dicerna oleh kalangan bawah. Jika memang Tuhan sudah Berkehendak siapapun tak bisa mencegah..!
Menurut Prof Dr Hafied Cangara M.Sc yang mengurai komunikasi politik menyimpulkan simbol-simbol komunikasi politik yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau kelompok tertentu kepada orang lain dengan tujuan untuk membuka wawasan atau cara berpikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik. Dan teori sudah dijabarkan dalam kemitraan strategis yang dilakukan sebuah NGO yang dikomandani oleh Marianus Sae. Dalam dunia politik di Ngada yang selama ini dipimpin oleh kalangan Birokrat barangkali mencapai titik jenuh! Hingga akhirnya sebagian masyarakat berpikir barangkali ingin memberi kesempatan kalangan swasta dan ini merobohkan tradisi kekuasaan yang selalu ingin dimonopoli kalangan birokrat.
Seorang praktisi seperti Marianus Sae memang memiliki ciri khas berbeda dengan kalangan birokrat, tetapi akselarasi ide dan karyanya tak perlu diragukan.karena dunia swasta sudah tahu apa yang dibutuhkan! Dari beberapa orasi politiknya, Paket MULUS mengatakan bahwa sector swasta harus diberi ruang lebih agar mampu mendongkrak PAD Kabupaten Ngada yang dari tahun ke tahun tidak berubah secara signifikan. Bahkan Kabupaten Ngada terkesan nampak sebagai Negeri BIROKRAT dari jabatan RT sampai BUPATI, dari anggota KPPS sampai anggota KPU selalu didominasi kalangan birokrat, serta menganggap kalangan swasta/professional sebagai warga kelas dua..hingga akhirnya daerah menjadi bangkrut karena lemahnya dunia usaha baik pertanian, perdagangan, pariwisata dan sebagainya. Menjadi orang kaya harus manjadi PNS ! adagium ini sudah menjadi rahasia umum di Negeri JAI. Ironis!
Dengan kehadiran Paket MULUS barangkali menumbuhkan harapan kebangkitan ekonomi rakyat kecil yang selama ini menjadi korban kebijakan dibawah tangan. Dan tentu saja banyak hal dan rintangan yang harus dihadapi Paket MULUS dalam memenangkan pertarungan PILKADA 3 Juni nanti..entah melalui sms gelap yang penuh fitnah, cibiran, cemooh dan sebagainya..Tapi aza itu masih ada…majulah terus….jangan hiraukan sms gelap yang menerpamu, biarkan cibiran dan cemoohan yang selalu ditujukan kepadamu anggaplah angin lalu…Percayalah masih banyak rakyat Ngada yang YAKIN BAHWA TUHAN MEMBERKATIMU………..Proficiat MULUS….Best of The Best !

Penulis : MIKHAEL RISDIYANTO
Ketua DPC LSM CERDAS BANGSA
KABUPATEN NGADA - NTT